Meriah! Pengadilan Agama Penajam Hadiri Festival Pembukaan Budaya Nondoi, Tampilkan Kekayaan Kearifan Lokal

PA Penajam, Penajam- Senin (3/11) Wakil Ketua Pengadilan Agama Penajam Yang Mulia Ibu Nahdiyanti, S.H.I., M.H., menghadiri pembukaan Festival Nondoi Tahun 2025. Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Bapak Mudyat Noor dan Wakil Bupati PPU Bapak Abdul Waris Muin, Ketua DPRD Kabupaten PPU Bapak Raup Muin, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) PPU, Kepala Dinas Pariwisata PPU Ibu Andi Israwati, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Ibu Ririn Sari Dewi, Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) PPU Bapak Musa, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Festival Nondoi adalah festival budaya suku Paser yang berakar dari ritual adat "bersih kampung" untuk mengusir roh jahat dan membersihkan lingkungan. Festival budaya yang menjadi agenda tahunan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Lembaga Adat Paser (LAP) PPU. Festival digelar selama enam hari, mulai 3 hingga 8 November 2025, berpusat di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Festival tahun 2025 mengusung tema “Jakit Aso Erai Siret, Dalai Aso Erai Urai” yang berarti Satu Ikatan Sebangsa dan Satu Tanah Air. Tema tersebut mengandung pesan persatuan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat tanpa memandang status sosial maupun golongan, demi kesejahteraan dan kesuksesan bersama dalam membangun Benuo Taka, Gerbang Nusantara. Kegiatan ini menampilkan beragam pertunjukan dan tradisi khas masyarakat Paser, antara lain parade budaya, ritual belian adat, pentas seni tari, serta berbagai atraksi kesenian daerah lainnya.

Bupati PPU Mudyat Noor pada sambutannya menyampaikan “Melalui Festival Belian Adat Paser Nondoi ini, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama menjaga budaya Paser sebagai identitas daerah. Semoga kegiatan ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar, mengenal, dan mencintai budaya sendiri agar adat Paser tetap hidup dan lestari sepanjang masa,” ujar Mudyat.
Kepala Disbudpar PPU Ibu Andi Israwati juga menyampaikan “Festival Nondoi menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan warisan budaya dan memperkuat identitas kearifan lokal masyarakat Paser, selain menjadi ajang pelestarian tradisi, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya bagi masyarakat lokal maupun wisatawan luar daerah”, tuturnya.

Selanjutnya Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) PPU, Musa, mengatakan Festival Nondoi telah menjadi agenda tahunan pemerintah daerah bersama masyarakat adat. “Nondoi ini ajang silaturahmi semua suku dan paguyuban di Kalimantan Timur. Setiap kelompok bisa menampilkan budayanya masing-masing. Harapannya, ke depan lebih meriah dan lebih diperhatikan lagi,” ujarnya.
Sejumlah rangkaian kegiatan ini juga dilaksanakan dalam momentum pembukaan Festival Nondoi ini seperti potong tebu, pemukulan Petep secara bersama-sama dan diakhiri dengan tari rongeng Paser yang diikuti pejabat yang hadir. (Intan-Pnjm)
