Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding : | |||
1. |
Permohonan banding harus disampaikan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama atau mahkamah syar’iah dalam tenggang waktu: | ||
14 hari, terhitung mulai hari berikutnya dari hari pengucapan putusan, pengumuman atau pemberitahuan putusan kepada yang berkepentingan; | |||
2. | Membayar biaya perkara banding (Pasal 89 UU Nomor 7 Tahun 1989)(Untuk melihat besaran biaya dapat dilihat pada link berikut: KLIK DISINI). | ||
3. | Panitera memberitahukan adanya permohonan banding | ||
4. | Pemohon banding dapat mengajukan memori banding dan Termohon banding dapat mengajukan kontra memori banding | ||
5. | Selambat-lambatnya 14 hari setelah permohonan diberitahukan kepada pihak lawan, panitera memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melihat surat-surat berkas perkara di kantor pengadilan agama atau mahkamah syar’iah | ||
6. | Berkas perkara banding dikirim ke pengadilan tinggi agama atau mahkamah syar’iah provinsi oleh pengadilan agama atau mahkamah syar’iah selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan sejak diterima perkara banding. | ||
7. | Salinan putusan banding dikirim oleh pengadilan tinggi agama atau mahkamah syar’iah provinsi ke pengadilan agama atau mahkamah syar’iah yang memeriksa perkara pada tingkat pertama untuk disampaikan kepada para pihak. | ||
8. | Pengadilan agama atau mahkamah syar’iah menyampaikan salinan putusan kepada para pihak. | ||
9. |
Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap maka panitera: | ||
a. |
Untuk perkara cerai talak: | ||
1) | Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar talak dengan memanggil Pemohon dan Termohon. | ||
2) | Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya dalam waktu 7 hari. | ||
b. | Untuk perkara cerai gugat: | ||
Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya dalam waktu 7 hari. |
Berikut tautan video Peta Proses Bisnis Berperkara di Tingkat Banding - Pengadilan Tinggi Agama Samarinda: KLIK DI SINI |