PEMBINAAN MENTAL DAN MONEV KINERJA MINGGU PERTAMA JUNI 2022
Samarinda | 06 Juni 2022
Hari pertama di pekan kedua bulan Juni, Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Samarinda tetap konsisten melaksanakan Pembinaan Mental serta Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kinerja Minggu ke-1 bulan Juni 2022. Setelah Apel Senin pagi, dilanjutkan dengan Pembinaan Mental yang dilaksanakan di Aula PTA Samarinda. Narasumber di Pembinaan Mental hari ini adalah Hakim Tinggi PTA Samarinda, Bapak Drs. H. Arifin, M.H. dengan mengangkat tema “Kiat Menghadapi Ujian Hidup”.
Penyampaian Materi Pembinaan Mental oleh Narasumber
Mengawali pembinaannya, Narasumber menyampaikan bahwa ciri-ciri dari kehidupan adalah adanya ujian. Selama manusia masih hidup, akan selalu mendapati adanya cobaan, ujian ataupun masalah. Sedangkan, ujian itu sendiri terdiri dari 2 (dua) hal, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya ayat 35 yang berbunyi:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
Cobaan yang disebutkan di dalam ayat tersebut, tentunya sudah pernah dirasakan oleh setiap manusia. Baik cobaan yang sifatnya tidak menyenangkan seperti sakit, kesusahan dan kesedihan, serta cobaan yang berupa kebaikan, seperti diberikan kesehatan, kesempatan dan kekayaan. Namun, kehidupan layaknya sebuah roda yang berputar, maka tidak mungkin seseorang dalam hidupnya hanya merasakan kesedihan ataupun sebaliknya hanya merasakan kebahagiaan terus menerus. Lalu mengapa Allah SWT menguji manusia dengan 2 (dua) hal tersebut? Jawabannya adalah Allah ingin menguji hamba-Nya agar mengetahui siapa yang paling baik amalnya. Dan di dalam Al-Qur’an pula, Allah telah memberikan “rumus” bagaimana agar kita sebagai manusia dapat lulus melewati ujian. Ayat Al-Qur’an yang merumuskan hal tersebut adalah Surah Al-Hadid ayat 23 yang berbunyi:
لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya: “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
Dengan demikian, Allah memerintahkan kita untuk tidak berputus asa atau bersedih manakala diuji dengan sesuatu yang tidak kita inginkan. Karena kita yakin dan berbaik sangka kepada Allah, bahwa apapun yang diberikan kepada kita, maka itulah yang terbaik untuk kita. Boleh jadi apa yang kita inginkan bukanlah sesuatu yang baik untuk kita, sedangkan Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Sehingga kita dituntut untuk senantiasa bersabar dan tidak berputus asa. Selanjutnya, Allah juga meminta kita agar tidak terlalu gembira terhadap apa yang telah kita peroleh. Sebab, semua yang kita dapatkan tidak terlepas dari campur tangan Allah SWT, maka kita wajib bersyukur atas kebaikan tersebut.
Penyampaian Arahan Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Usai penyampaian materi Pembinaan Mental, rangkaian acara dilanjutkan dengan Monev Kinerja Minggu pertama bulan Juni 2022. Monev dipimpin langsung oleh Ketua PTA Samarinda, Bapak Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H. Di awal arahannya, Beliau mengajak kepada seluruh Aparatur PTA Samarinda untuk meningkatkan rasa saling memiliki terhadap institusi PTA Samarinda, dengan jangan hanya ingin “mengeksploitasi” tanpa sedikitpun merasa peduli terhadap institusi tempat kita bekerja. Selanjutnya, Ketua PTA Samarinda juga menyampaikan harapannya kepada top manager, middle manager dan low manager PTA Samarinda untuk berperan aktif dalam meningkatkan PTA Samarinda menjadi lebih baik dari segi fisik maupun nonfisik. Sebab selama ini middle dan low manager PTA Samarinda dirasa masih lemah dan perlu ditingkatkan, agar pimpinan tingkat tinggi dapat lebih fokus kepada hal-hal yang strategis.
Selanjutnya, Bapak Ketua melihat bahwa lingkungan PTA Samarinda masih perlu banyak sentuhan, sehingga para PPNPN direposisi kembali sesuai dengan tupoksi mereka masing-masing. Kinerja para ASN juga dianggap masih perlu ditingkatkan dan perlu dibahas mengenai reposisi staf di rapat yang selanjutnya. Kemudian, membahas permasalahan yang lain yaitu mengenai monitoring ACO oleh Hakim Pegawas kepada Pengadilan Agama yang mereka awasi. Perlu beberapa hal untuk disepakati mengenai monitoring ACO, diantaranya jam masuk dan pulang yang harus diseragamkan, bagaimana memonitoring ketika upacara, dan bagaimana jika saat pemantauan kondisinya tidak lengkap. Terakhir adalah mengenai hari Sehat Keluarga PTA Samarinda yang ditetapkan di Hari Sabtu dengan mengadakan olahraga bersama keluarga di PTA Samarinda, juga melatih calon-calon atlet muda Tenis PTA Samarinda.