PEMBINAAN MENTAL, TEMA: SIKAP BIJAK MENGHADAPI ORANG YANG BERBUAT SALAH
Samarinda | 07 Maret 2022
Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Samarinda senantiasa menjaga konsistensi untuk selalu melaksanakan Apel pagi setiap hari Senin di halaman kantor dan pembinaan mental di Aula.Pembina Apel, Drs. Muhajir, S.H., M.H. dalam amanahnya menyampaikan agar semua warga PTA Samarinda, istiqomah atau menjaga konsistensi nilai-nilai yang merupakan perwujudan dari predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani), jangan pernah lengah agar predikat ini tidak pernah tercerabut dari PTA Samarinda.
Sebagaimana biasanya, Pembina apel juga bertugas menjadi penceramah, Drs. Muhajir, S.H., M.H. mengawali ceramahnya dengan mengajak semuanya untuk bersyukur, karena bisa mengikuti kegiatan yang baik berarti termasuk orang yang mendapat hidayah. Karena ciri orang yang mendapat hidayah itu pasti senang melakukan kebaikan. Selanjutnya beliau menyampaikan pantun:
Kuntilanak ada di atas bantal
Namun seorang gadis berdiri menantang
Memang enak pembinaan mental
Walaupun gratis tapi hati bisa tenang
Dalam paparan berikutnya, Penceramah menyampaikan bahwa dosa atau perbuatan salah memang mengakibatkan manusia menjauh dari posisinya semula, baik kedekatan posisinya terhadap Allah maupun posisinya terhadap sesama manusia. Ini kesan yang bisa ditangkap dari sekian banyak ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang Nabi Adam dan Hawa. Diantaranya dalam Surat Al-Baqarah ayat 35, Allah melarang Adam dan Hawa mendekati pohon (Khuldi) dengan isim Isyaroh : هذه yang menunjukkan posisi yang dekat, namun ketika Al-Qur’an menceritakan penyesalan Adam dan Hawa atas perbuatan dosanya dalam Surat Al-A’raaf ayat 22, Allah menyebut keduanya dengan isim Isyaroh تلكما yang menunjukkan jarak yang jauh. Oleh karena itu agar tetap terjaga kedekatan kita sebagai Aparatur PTA Samarinda, maka kita harus menghindari dosa kepada Allah SWT serta dosa dan kesalahan terhadap sesama kita.
Lalu bagaimana sikap bijak menurut ajaran agama kita, bila menghadapi orang yang berbuat salah kepada kita? Penceramah menguraikan sebagai berikut:
1. Menahan amarah (الكا ظمين الغيظ) selanjutnya tips mencegah marah berkelanjutan, yaitu Mohon perlindungan Allah, diam, pergi menghindar kalau sedang sedang berdiri, duduklah, kalau duduk masih belum reda, tidurlah, kalau masih belum juga reda maka berwudlulah, kalau masih ingin marah sholatlah.
2.Memaafkan (العافين عن الناس/tidak boleh ada dendam), sebelum minta maaf harus menyesali perbuatan, kalau ada hak yang diambil harus dikembalikan baru meminta maaf.
3. Ashoffu (lapang dada, jabat tangan, mengganti lembaran baru)
Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat : 22:
وليعفوا واليصفحوا الا تحبون ان يغفر الله لكم والله غفور رحيم
4. Ihsan (setelah memafkan hendaknya tetap berbuat baik seperti semula)
Acara dilanjutkan dengan arahan dari Wakil PTA Samarinda mengenai hal-hal berikut:
· Mengawali arahannya bapak Wakil Ketua H. Helminizami, S.H., M.H. menggarisbawahi apa yang telah disampaikan oleh Penceramah diantaranya:
a. Bahwa Hidayah itu ada 4, yaitu: 1) Hidayatuddin; 2) Hidayatul Akal; 3) Hidayatus Suur (hidayah perasaan); 4) Hidayatul Wijdan (petunjuk tentang keberadaan Allah).
b. Dari etika menjawab salam, memberikan isyarat bahwa memberikan penghargaan kepada orang lain itu kalau perlu dilebihkan, minimal sama dengan penghargaan yang diberikan orang lain kepada kita.
c. Mengenai cerita keberadaan Adam dan Hawa di Surga, ahli tafsir menyampaikan Nabi Adam dan Hawa tinggal di dalam Surga, bukan Surga yang sesungguhnya, alasannya:
1) Di Surga, mengapa ada pohon yang dilarang untuk didekati dan dimakan buahnya? Harusnya di Surga itu semua boleh dimakan.
2) Di Surga, mengapa Iblis masih bisa masuk? Seharusnya Iblis tidak bisa masuk Surga. Maka Surga yang dimaksud berarti bukanlah Surga yang sesungguhnya.
3) Ada tiga dosa besar yang pertama kali dilakukan oleh makhluk, pertama dosa takabbur dilakukan Iblis, kedua dosa memperturutkan hawa nafsu, yaitu dilakukan oleh Adam dan Hawa dan dosa yang ketiga adalah dosa Hasad yang dilakukan oleh anak Adam.
· Terkait WBK dan WBBM tidak cukup hanya sekedar mengetahui tapi harus memahami dengan terlibat secara langsung, terutama untuk mempertahankan WBBM ini semua harus terlibat secara aktif mempertahankan nilai-nilai kebaikan yang telah dibangun.
· Bagaimanapun sibuknya ada dua hal yang tidak boleh kosong:
1. Satpam
2. PTSP
· Terlihat masih ada kendaraan yang tidak digunakan, menurut informasi semua kendaraan telah ditunjuk penggunanya. Jadi kalau ada yang ditunjuk tidak mau menggunakan, maka bisa dialihkan kepada yang lain.
· Perlu dibuat jadwal perawatan kendaraan sewa MA dan juga kendaraan yang lain.
· Untuk pembinaan teknis Yustisial besok, 9 Maret 2022 jam 14.30 WITA, diharapkan semua Hakim dan Kepaniteraan hadir, petugas IT dan Bagian Umum mempersiapkan perangkatnya.