DIFABEL DALAM AL-QURAN
Oleh Dra. Hj. Muhayah, S.H., M.H.
(Hakim Tinggi PTA Samarinda)
Al-Qur’an sebagai petunjuk kehidupan umat manusia, khususnya umat Islam adalah kitab yang memuat petunjuk dan pedoman hidup manusia untuk menjalani kehidupannya dan berinteraksi sesama manusia, ciptaan-Nya dan tentu sang pencipta.
Salah satu realitas kehidupan yang terjadi di sekitar kita adalah adanya kaum difabel. Penyandang difabel masih sering kali dipandang sebelah mata bagi masyarakat luas, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor beberapa diantaranya disebabkan oleh keterbatasan mereka untuk melakukan suatu aktivitas dan keterbatasan mereka terhadap kemampuan fisik mereka. Pandangan masyarakat yang negatif terhadap kelompok difabel juga menyebabkan kelompok tersebut sulit untuk mendapatkan kedudukan, hak, kewajiban dan peran yang sama dengan masyarakat lainnya di segala aspek kehidupan dan penghidupan Adapula mitos di masyarakat dahulu bahwa (orang yang lahir) difabel adalah produk gagal. Mereka lahir sebelum sempurna untuk dilahirkan.
Sebagian masyarakat mempercayai bahwa difabilitas yang dialami seseorang adalah akibat dari perbuatan yang melanggar norma sosial dan agama. Mitos lain menggambarkan difabel sebagai hukuman/kutukan yang patut diterima oleh seseorang atas kejahatan yang dilakukannya, baik langsung atau pun tidak langsung. Padahal dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa Islam sangat melarang keras taskhir (menghina dan merendahkan) orang lain dengan alasan apa pun, seperti karena bentuknya, warna kulitnya, agamanya dan lain-lain.
Selengkapnya KLIK DISINI